Oleh : Bachtiar Adnan Kusuma (Ketua LPM Terbaik 1 Kota Makassar 2017)
SIMAKBERITA.COM – Jujur penulis mengakui, sebagai pendatang baru di LPM, penulis bersyukur karena rupanya LPM adalah ibarat gadis yang mendandani dirinya, seperti anak gadis diperebutkan banyak laki-laki.
Mengapa? Karena selain cantik, juga kaya ide-ide dan penampilannya yang amat eksotis membuat orang lain jatuh cinta.
Bagian Pemberdayaan Masyarakat, hari ini genap berusia tiga tahun. Dari Badan Pemberdayaan Masyarakat Kota Makassar berganti baju menjadi Bagian Pemberdayaan Masyarakat Kota Makassar, naik kelas kemudian turun kelas.
Apalah arti sebuah nama, kata sang pujangga, namun tak memberi makna dan hakikat sebuah perubahan.
Kendati pun BPM hanya beralas sebuah bagian dan dipimpin Kabag, namun semangat dan karya-karyanya melebihi dari sebuah institusi besar bernama Dinas atau Badan yang dipimpin oleh seorang Kadis Eselon II.
Menurut penulis, dengan hanya menjadi Bagian Pemberdayaan Masyarakat Kota Makassar di bawah kendali Sekretaris Kota Makassar, sesungguhnya tidaklah membuat sempit ruang dan esensi kerja-kerja masyarakat di BPM.
Dengan dipimpin seorang Kabag dan deretan anak-anak muda berjiwa besar, justru menunjukkan kalau Bagian Pemberdayaan Masyarakat Kota Makassar adalah urat nadi Pemerintah Kota Makassar dalam menjalankan fungsi sebagai administrator, animator, katalisator, dan promotor.
Dengan fungsi dan tugasnya yang amat besar, BPM telah menjadi sebuah kekuatan besar, terutama memadukan potensi birokrasi dan merawat hubungan masyarakat dengan baik.
Kekuatan BPM terletak pada kekuatan besar yang bertumpu dari akar masyarakat. Tak ada kekuatan besar yang dimiliki lembaga lain, selain BPM yang memiliki hubungan mesra dengan RT, RW dan LPM.
Dengan menjaga semangat dan kerja inovasi BPM, sesungguhnya telah menjadi penyambung lidah rakyat antara Pemerintah Kota Makassar, Walikota Makassar, dan masyarakat sebagai sebuah social power.
Pertanyaannya, apakah Pj. Walikota mampu mengembalikan BPM dari sebuah lembaga kecil, tapi kerja besar menjadi sebuah institusi bernama Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kota Makassar?
Jujur, Pj. Walikota Makassar butuh dukungan besar dari kita semua agar tepat pada 29-12-2019 BPM kita bukan lagi dipimpin seorang Kabag, tapi telah berubah menjadi Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kota Makassar dengan sebuah Kadis baru bernama Iskandar M. Lewa.
Semoga Pj.Walikota membaca dan merealisasikan sepenggal harapan dari para Ketua LPM 153 kelurahan di Kota Makassar ini.