SIMAKBERITA.COM, TERNATE – Harita Nickel melalui Department Corporate Social Responsibility (CSR) dan Department Health, Safety, and Environment (HSE) memeringati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang jatuh pada tanggal 21 Februari kemarin dengan menciptakan momen spesial bagi guru, pelajar, dan para orang tua di Desa Kawasi Kecamatan Obi, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), di SDN 217 Halsel, Rabu (26/02/2020).
Acara yang mengusung tema “Ecobrick Asyik Bersama Harita” ini diikuti oleh lebih dari 200 peserta.
Acara dimulai dengan apel pagi yang dipimpin langsung oleh Kepala Sekolah SDN 217 Halsel, Ismail Hi Yusuf, yang kemudian dilanjutkan dengan kegiatan bersih-bersih lingkungan bersama.
Setelah itu, peserta HPSN 2020 mengikuti berbagai kegiatan yang sudah disiapkan, antara lain pelatihan membuat ecobrick, lomba mewarnai, serta talkshow tentang pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Ismail Hi Yusuf kepada simakberita.com mengatakan, ecobrick atau bata ramah lingkungan yang dibuat dari sampah plastik menjadi fokus utama dalam kegiatan ini.
Tujuannya, meningkatkan kesadaran peserta bahwa sampah plastik bisa menjadi sesuatu yang bernilai lebih dan menumbuhkan kreativitas.
“Ecobrick bisa digunakan untuk bahan membuat meja, kursi, rak sepatu, dan berbagai kerajinan lainnya,” ujar Ismail via WhatsApp.
Ismail pun mengapresiasi kegiatan ini dan mengaku selama menjadi kepala sekolah di tempat lain, kegiatan semacam ini belum pernah dilakukan.
“Karenanya, saya menilai kegiatan ini sangat positif serta akan berimbas kepada siswa dan masyarakat,” sebut Ismail.
Ia berharap, kegiatan ini dapat membuat anak-anak terbiasa memanfaatkan sampah yang masih bisa digunakan dan semoga kedepannya ada lagi kegiatan semacam ini.
Terpisah, Community Development Supervisor Harita Nickel Bidang Pendidikan, Ragil Pardiantoro menyampaikan, kegiatan ini bertujuan menumbuhkan kepedulian masyarakat, terutama anak-anak, terhadap lingkungan sekitarnya.
“Kegiatan ini bukan hanya berisi nasihat ‘jangan buang sampah sembarangan’, tetapi membiasakan para peserta terhadap konsep 3R (reduce, reuse, recycle),” ucap Ragil.
Ia menjelaskan, kegiatan ini dapat mengasah jiwa kreativitas anak-anak dalam menciptakan sesuatu yang bermanfaat, apalagi mayoritas peserta yang terlibat dalam kegiatan ini merupakan pelajar Sekolah Dasar. Hal ini penting untuk membentuk budaya yang baik sejak usia dini.
“Saya berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan kepekaan mereka terhadap lingkungan. Kegiatan ini banyak melibatkan anak-anak karena merekalah para generasi penerus di masa yang akan datang,” tukas Ragil.
Sedangkan Deputy Head CSR Harita Nickel, Alexander Lieman membeberkan, kegiatan ini dilakukan bersama-sama dengan cara yang menyenangkan.
“Kegiatan ini juga mendidik murid-murid generasi penerus bangsa. Kita bentuk pemahaman bahwa sampah itu bisa didaur ulang dan digunakan untuk fungsi lain,” ungkap Alexander.
Bila kebiasaan baik ini terus dilakukan, lanjutnya, maka Indonesia bisa menjadi tempat yang bebas sampah di masa depan. (Alif)
Editor: Ilma Amelia