SIMAKBERITA.COM, SINJAI – Sejumlah warga Desa Polewali, Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai, melakukan aksi tanam pohon pisang di jalanan, Kamis (15/10/2020).
Aksi tersebut sebagai bentuk kekecewaan dan protes pada pemerintah yang tak kunjung memperbaiki jalan sepanjang 4 kilometer yang sudah rusak parah.
Menurut Jusman, salah seorang warga setempat, mengatakan bahwa jalan ini sudah ada sejak zaman penjajahan, namun sampai sekarang belum pernah disentuh oleh pemerintah.
“Jalan sepanjang 4 kilometer ini sudah ada sejak zaman penjajahan, namun sampai sekarang belum pernah ada tindakan dari pemerintah untuk memperbaiki jalan yang sudah rusak parah ini,” ujarnya
Lebih lanjut dijelaskan, bahwa penanaman pisang di jalan ini adalah bentuk protes terhadap ketidakpedulian pemerintah.
“Penanaman pohong pisang yang kami lakukan ini, adalah bentuk protes terhadap pemerintah yang tidak pernah peduli dengan kondisi jalan kami, dan melalui aksi ini, kami menuntut agar pemerintah segera memperbaiki jalan kami, jangan hanya janji terus,” jelas Jusman
Ketua Aliansi Pemantau Kinerja Aparatur Negara (APKAN) RI Andi Baso Lolo Sufu S.Sos, yang ditemui wartawan simakberita.com, juga mengatakan kondisi tersebut sudah berlansung cukup lama. Karena warga Sinjai sejak dulu hingga sekarang hanya dijanji, akhirnya mereka protes. Masyarakat sudah bosan dijanji pemerintah tanpa realisasi.
“Saya berharap pemerintah peka dengan hal semacam ini. Agar tak menimbulkan mosi tidak percaya terhadap masyarakat,” tutup Andi Baso.
Sementara Kepala Desa Polewali Imran dan Anggota BPD Polewali Bahrun juga membenarkan kejadian tersebut bahwa itu merupakan bentuk protes kepada Pemerintah akibat jalan yang sudah lama rusak parah dan tidak pernah di perbaiki di Dusun Bontopaddu, Desa Polewali.
Imran mengatakan terkait jalan tersebut diakuinya bahwa jalan itu memang sudah lama rusak parah dan selaku pemerintah Desa tidak bisa menganggarkan untuk perbaikan sebab itu bukan merupakan kewenangannya melainkan kewenangan Pemerintah Daerah.
“Aksi tanam pisang itu sudah yang kedua kalinya dilakukan warga, dan kami hanya berharap kepada pihak Pemerintah Daerah agar kiranya memperhatikan ruas jalan tersebut,” ungkapnya kepada wartawan.
Hal senada disampaikan Salah satu anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Polewali, Bahrun membenarkan bahwa aksi itu sudah yang kedua kalinya dan warga sudah lama menanti agar jalan tersebut dikerjakan.
“Jalan tersebut sangat sulit dilalui ketika musim hujan, dan jalan itu akses penghubung dua Desa,” jelasnya. (Dzuel SB).