Terhubung dengan kami

Kabar Daerah

Pelayanan RS Pratama Sailus Tidak Maksimal, Masyarakat Desak Bupati Pangkep Lengkapi Fasilitas Kesehatan 

Dipublikasikan

pada

SIMAKBERITA.COM, PANGKEP – Rumah Sakit (RS) Pratama Sailus tidak beroperasi lantaran fasilitas kesehatan belum lengkap, kondisi ini membuat warg Kecamatan Liukang Tangaya, khususnya Desa Sailus geram kepada pemerintah daerah kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.

Warga Desa Sailus yang kesal kepada pemerintah daerah Kabupaten Pangkep melakukan aksi unjuk rasa dengan membentangkan spanduk yang bertuliskan.

“Mendesak Pemerintah Bupati Kabupaten Pangkep, Muhammad Yusran Lologau untuk Mengoperasikan R.S Pratama Sailus. Mendesak Bupati Kabupaten Pangkep Agar Segera Melengkapi Fasilitas Kesehatan RS Pratama Sailus “.

Wahyudi Aktivis kelahiran Desa Sailus membenarkan kejadian tersebut, dirinya menambahkan, selain kondisi RS. Pratama Sailus, ia juga sering menyaksikan warga dirujuk ke RS yang ada di Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk meminta penanganan, lantaran RS Pratama Sailus sudah diresmikan namun belum dimanfaatkan, ” ucapnya, Minggu (4/8/2024).

“Tidak hanya persoalan kondisi rumah sakit yang dikecewakan oleh warga desa tersebut, namun yang disesalkan pula oleh mereka yaitu, persoalan sudah berapa banyak warga kepulauan yang harus selalu dirujuk Ke-NTB (Lombok) untuk melakukan pengobatan, sebab rumah sakit yang pernah di resmikan tidak berguna bagi yang membutuhkan pengobatan,” ujarnya. 

Wahyudi Pengurus Lembaga Himpunan Mahasiswa Liukang Tangaya (Himalaya) Kabupaten Pangkep juga sangat kecewa terhadap pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangkep yang meresmikan Rumah Sakit Pratama Sailus dengan kisaran biaya pembangunan 41. 000.000.000 (Empat puluh satu miliar) namun tidak bisa digunakan menolong orang yang sakit, bahkan sering terjadi warga Liukang Tangaya meninggal dalam perjalanan (di atas kapal) untuk berobat ke kota, ” ungkapnya.

” Saya menyayangkan atas kondisi Rumah Sakit yang telah dibangun dengan anggaran 41 Miliar itu tidak mampu melakukan pelayanan Pengobatan untuk warga kepulauan.

 Pemerintah melakukan peresmian pembangunan Rumah Sakit Pratama Sailus tersebut di tahun 2023 namun sampai saat ini belum ada hasil yang dirasakan, melainkan yang didapatkan beberapa dari warga ketika ingin berobat harus menanggung biaya BBM untuk ke kota berobat dan lebih parahnya lagi, sudah berapa korban yang meninggal di atas kapal dalam perjalananya Ke-NTB untuk berobat,” pungkasnya.

Kepala Dinas (Kadis) Tenaga Kesehatan (Nakes) Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Herlina saat dikonfirmasi via WhatsApp, dirinya menyebutkan RS. Pratama Sailus sudah beroperasi namu petugas sangat minim, katanya. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dirjen Nakes Kementerian Kesehatan dan memohon di Dinkes Provinsi Sulawesi Selatan mengenai tambahan Dokter. 

“RS. Pratama  Sailus sudah beroperasi, hanya saja petugasnya masih sangat minim, kami sudah memohon ke Dinkes Provinsi dan Dirjen Nakes Kementrian Kesehatan terkait tambahan tenaga kesehatan, namun belum ada solusi,” terangnya. 

Ditambahkan, Kadis Nakes Pangkep menyebutkan bahwa, Pemda Pangkep pernah membuka pendaftaran Dokter di tahun 2023 namun belum ada peminat, ia juga mengakan pendaftar dibuka kembali di tahun 2024. 

“Pemkab membuka pendaftaran Dokter untuk ditugaskan  di sana, namun belum ada peminat tahun 2023, tahun ini 2024 kembali dibuka, semoga tahun ini ada peminat. Saat kami konsultasi ke Dirjen Nakes disarankan agar menarik dokter dari Puskesmas, namun hal itu belum dapat kami lakukan berhubung tenaga Dokter di Puskesmas juga sangat terbatas,” jelas Kadis Kesehatan Pangkep.

Kadis Nakes Pangkep saat ditanya berapa jumlah Dokter milik RS Pratama Sailus yang dikategorikan minim dan berapa kebutuhan yang diharapkan RS. Pratama Sailus, namun enggan untuk dijawab. (*).

Editor : Nasution

Klik untuk komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terpopuler

error: Content is protected !!