SIMAKBERITA.COM, MAKASSAR – Tim Program Kreatifitas Mahasiswa, Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) melakukan penelitian pengembangan inovasi aplikasi dengan judul “Media Pembelajaran Shalat Khusyuk Bagi Kaum Difabel,” Rabu (18/10/2023).
Tim PKM-PM yang dipimpin oleh Mahabintang Pallawabonang merupakan mahasiswa Teknik Informatika UHM angkatan 2021. Selanjutnya tim ini beranggotkan Abd Rahman, Dian, Wahyu Ramadhan dan Resky.
Ketua tim, Mahabintang menyampaikan, sebagai mahasiswa dari universitas Handayani Makassar, pihaknya melaksanakan penelitian di SLBN 1 Makassar dengan fokus pada anak anak difabel. Penelitian ini didasari oleh judul proposal kami yang mengusung topik media pembelajaran solat khusyuk untuk kaum difabel.
Dalam perjalanan penelitian, pihaknya mendapat bimbingan dan arahan dari salah satu guru yang telah ditunjuk oleh kepala sekolah SLB tersebut.
“Selama proses penelitian, kami melakukan berbagai pendekatan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam. Kami tidak hanya mewawancarai para guru dan staf sekolah, tetapi juga mendekati langsung para siswa difabel,” ujar Bintang
Lebih lanjut, bintang menuturkan, disana kami melihat betapa aktifnya para siswa dan siswi difabel dalam berbagai kegiatan seperti bertata boga, latihan menjahit dan seni tak terlupakan.
“Kami menemukan seorang siswa yang memiliki bakat luar biasa dalam bermain gendang meskipun memiliki keterbatasan lainnya. Ruang seni di sekolah ini juga penuh dengan berbagai macam latihan, termasuk tari dan trump,” tuturnya
Sementara itu, anggota Tim Wahyu mengungkapkan, salah satu pengalaman paling berharga adalah saat kami dapat belajar bersama dengan para siswa tersebut. Kami tidak hanya menemani mereka bermain, tapi juga belajar bahasa isyarat untuk berkomunikasi lebih baik di waktu istirahat, kami sering mendampingi mereka di kantin, mendengarkan cerita mereka dan mendekatkan diri secara emosional.
“Tak jarang setelah keluar dari lingkungan, kami melanjutkan diskusi di sebuah kafe untuk merumuskan pelaporan penelitian kami,” ucap wahyu
“Proses ini memungkinkan kami untuk merenungkan hasil pengamatan kami dan mendapatkan wawasan baru tentang kehidupan anak anak difabel di sekolah tersebut. Kesempatan ini memberi kami. Motif yang lebih mendalam tentang tantangan dan potensi mereka serta memberi kami inspirasi,” tutup wahyu. (Ipul)