Terhubung dengan kami

Nasional

Viral di Medsos, Seleksi Paskibraka Nasional Diduga Ada Unsur Kecurangan

Dipublikasikan

pada

SIMAKBERITA.COM, JAKARTA – Dugaan kecurangan dalam proses seleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) nasional disebut menunjukkan proses dan tata kelola perekrutan yang ‘amburadul’, kata seorang pakar kebijakan publik. Tuduhan yang dibantah oleh pihak yang bertanggungjawab dalam proses seleksi.

Dalam tiga bulan terakhir, setidaknya ada tiga kasus dugaan kecurangan itu yang terungkap di media, walaupun pihak berwenang menyatakan kasus-kasus itu bukan kategori kecurangan.

Penanggungjawab seleksi Paskibraka juga menegaskan pihaknya sudah bersikap transparan dan sudah sesuai peraturan yang ada.

Di Sulawesi Tenggara, seorang ibu, Samsuani menuliskan kekecewaannya di media sosial karena anaknya yang disebut telah dinyatakan lolos sebagai perwakilan Paskibraka nasional dari provinsi itu, tiba-tiba digantikan dengan calon cadangan.

Pada bulan lalu, masalah serupa juga terjadi di Kepulauan Bangka Belitung. Kali ini, ada perbedaan nama calon yang direkomendasikan oleh tim seleksi tingkat provinsi dengan hasil yang diumumkan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) terkait Paskibraka 2023.

Ket. Gambar : Doni Amansah didampingi Ibunya, Samsuani, dalam Konferensi Pers di Kantor LBH HAMI pada 17 Juli 2023.

Begitu juga seleksi Paskibraka di Maluku Utara, tidak lama berselang, saat seorang siswi yang telah dinyatakan lolos seleksi namun dilaporkan “dibatalkan dua hari sebelum berangkat ke Jakarta”.

Dua tahun lalu, polemik tentang proses seleksi Paskibraka terjadi di Sulawesi Barat. Ketika itu calon Paskibraka nasional tidak jadi berangkat ke Jakarta karena alasan kesehatan. Ombudsman Sulbar menemukan tiga dugaan pelanggaran maladminstrasi dalam proses pergantian yang dilakukan panitia seleksi.

Dihubungi BBC News Indonesia, Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP, Antonius Benny Susetyo, membantah terjadinya kecurangan maupun nepotisme dalam proses seleksi Paskibraka.

Dikatakan proses seleksi sudah berjalan transparan dan sudah sesuai peraturan yang ada.

“Capaska Putra yang terpilih mewakili Provinsi Sulawesi Tenggara adalah atas nama Wiradinata Setya Persada. Hasil seleksi tersebut sesuai dengan hasil penilaian yang terekam pada Aplikasi Transparansi Paskibraka, yang menunjukkan Wiradinata Setya Persada memperoleh nilai tertinggi pada urutan pertama dan Doni Amansa pada urutan kedua dengan nilai di bawah Wiradinata Setya Persada,” kata Benny dalam rilisnya kepada BBC News Indonesia, Rabu (19/07/2023).

BPIP merupakan institusi yang bertanggung jawab dalam rekrutmen dan seleksi Paskibraka, seperti diatur dalam Perpres Nomor 13 Tahun 2021 tentang Pembinaan Ideologi Pancasila Kepada Generasi Muda Melalui Program Pasukan Pengibar Bendera Pusaka. (*)

Source : BBC News Indonesia

Klik untuk komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terpopuler