SIMAKBERITA.COM, MAKASSAR – Organisasi sosial Independen Pekerja Sosial Profesional Indonesia (IPSI) merespon komitmen para Capres dan Cawapres terkait masalah sosial jelang pelaksanaan debat terakhir Pilpres 2024 pada Minggu (04/02/2024) besok.
Debat Pilpres putaran terakhir ini akan mengangkat topik seperti kesejahteraan sosial kebudayaan, teknologi informasi, pendidikan, kesehatan, ketanagakerjaan, sumber daya manusia dan inklusi.
“Publik patut menyimak debat kelima nanti dan memperhatikan tiga batu tungku kesejahteraan sosial, yaitu Fokus, Locus, dan Onus Kesejahteraan Sosial” kata Ketua Umum IPSPI Puji Pujiono, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (01/02/2024).
Pujiono menjelaskan, fokus masalah kesejahteraan sosial yang harusnya diperhatikan para Capres ada pada tiga aspek, yaitu jaminan sosial, bantuan sosial, dan perawatan sosial.
“Jaminan sosial (social security) bagi semua warga masyarakat sesuai kerentanan yang menyasar dukungan terhadap mayoritas warga yang mampu membayar iuran asuransi dan terintegrasi dalam asuransi kesehatan dan ketenagakerjaan,” jelas Pujiono.
“Kemudian program pelindungan dan inklusi yang menyasar kelompok-kelompok rentan seperti perempuan, kelompok lanjut usia dan anak-anak, dan intervensi sektoral dengan kelompok rentan seperti disabilitas, lanjut usia, komunitas adat terasing,” ucapnya.
“Tentu kita berharap, momen debat kelima ini dengan tema kesejahteraan sosial, lebih mempertegas eksistensi para pekerja sosial di tengah masyarakat, tentu kita berharap eksistensi ini tidak boleh diliat sebelah mata, karena para pekerja sosial telah melekat uu pekerja sosial yang telah disahkan, dan menjadi rujukan bersama oleh semua pihak, khususnya pekerja sosial,” kata Ilham Supiana Dosen kesejahteraan sosial di Makassar, yang juga salah satu pengurus pusat IPSI.
Dalam debat capres dan cawapres terakhir ini sangatlah penting untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, kenapa demikian karena dalam debat terakhir ini mengangkat 6 tema yang sangat krusial untuk mewujudkan Indonesia emas yaitu : Kesejahteraan Sosial, kebudayaan dan iklusi, teknologi informasi, pendidikan, kesehatan dan ketenagakerjaan.
“Dari keenam tema diatas selaku mahasiswa kesejahteraan sosial, menyoroti tema kesejahteraan sosial karena kita tau bersama bahwa, Indonesia saat ini mengalamai krisis kesejahteraan sosial, yang mengakibatkan banyaknya permasalahan sosial yang meningkat mulai dari, permasalahan kemiskinan Kota dan Desa, permasalahan Eksploitasi pada perempuan dan anak, pembangunan sosial yang tidak merata, dan lain-lain,” ucap Alif mahasiswa kesejahteraan sosial yang juga ketua BEM STIKES Tamalanrea Makassar.
Dengan segala permasalahan sosial yang sangat kompleks ini, kami selaku mahasiswa kesejahteraan sosial menunggu dan menginginkan gagasan yang terbaik dari ke tiga paslon dalam menyelesaikan permasalahan sosial agar dapat mewujudkan cita-cita Pancasila di sila ke lima yaitu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dalam debat kali ini juga banyak hal yang tidak sesuai dengan ekspektasi kami selaku mahasiswa kesejahteraan sosial, karena penyelenggara debat capres dan cawapres ini tidak melibatkan organisasi profesi pekerja sosial, dan guru besar ilmu kesejahteraan sosial. Sehingga dalam debat ini tidak memberikan ruang kepada seluruh elemen sosial dalam memberikan saran dan masukan terkait isu yang dapat di angkat dalam tema kesejahtraan sosial.
Jelang Debat Terakhir Pilpres 2024, Ini Harapan Para Pekerja Sosial Indonesia untuk Capres-Cawapres.
Organisasi pekerja sosial IPSPI menyorot komitmen para Capres dan Cawapres terkait masalah sosial jelang pelaksanaan debat terakhir Pilpres 2024 sesi terakhir. (*)
Editor : Nasution