Terhubung dengan kami

Organisasi dan Komunitas

Dorong Ranperda Literasi, KNPI Maros Gelar FGDP

Dipublikasikan

pada

SIMAKBERITA.COM, MAROS – Focus Group Disccussion (FGD) KNPI Kabupaten Maros yang digelar di Grand Hall Kecamatan Mandai, Kamis (26/12/2019) ini diapresiasi banyak pihak.

Kegiatan yang dihadiri oleh puluhan perwakilan dari lintas dinas, Dandim Maros, organisasi kemahasiswaan, kepemudaan, dan pelajar ini dibuka oleh Kepala Dinas Perpustakaan Kabupaten Maros, Muh. Alwi.

Dalam sambutannya, Alwi mengapresiasi diadakannya FGD literasi ini. Hal ini sebagai bentuk kepedulian terhadap gerakan literasi di Kabupaten Maros.

“Alhamdulillah berbagai program kita telah lakukan, mulai dari perpanjangan waktu jam buka perpustakaan, perbaikan sarana perpustakaan, penyediaan elektronik perpustakaan, serta penyediaan aula literasi. Begitu pun partisipasi masyarakat sampai level desa terus meningkat.
Ini merupakan sebuah pencapaian yang baik di Kabupaten Maros,” ujar Alwi.

Tampak Sekretaris DPD KNPI Maros bersama tamu yang hadir dalam acara Focus Group Disccussion (FGD) KNPI Kabupaten Maros yang digelar di Grand Hall Kecamatan Mandai, Kamis (26/12/2019)

Sementara itu, Fajlurrahman Jurdi selaku akademisi Unhas memaparkan, menurut UU 23 Tahun 2014, jelas bahwa pengembangan literasi menjadi bagian dari kewenangan daerah sehingga ada ruang untuk melahirkan Peraturan Daerah.

“Dalam hal peningkatan minat baca memang untuk beberapa sektor sudah diatur secara teknis seperti pada pendidikan formal, tapi untuk gerakan literasi masyarakat belum ada aturannya. Padahal literasi itu harus dikembangkan di semua lini, mulai dari keluarga, masyarakat, sampai pada ruang publik. Di situlah pentingnya ada Peraturan Daerah terkait literasi,” kata penulis buku Logika Hukum ini.

Sementara itu, Ketua IMM Maros, Khaeran menekankan pentingnya ada Perda Literasi sebab masih banyak pemuda Maros yang sulit mendapatkan akses bacaan.

“Begitu pun organisasi sulit untuk mendapatkan dukungan dalam menjalankan program pengembangan literasi di masyarakat,” sebut Khaeran.

Hal senada juga dijelaskan oleh perwakilan Yayasan Maupe, Agunaswati. Menurutnya, FGD literasi ini patut diapresiasi karena melibatkan semua kalangan, termasuk perempuan dan ibu-ibu.

“Kita sadar bahwa literasi itu juga harus dikembangkan melalui keluarga sehingga peran perempuan sangatlah penting. Tentunya gerakan literasi yang massif di semua lini bisa dilakukan jika ada kebijakan dan payung hukumnya, cuma memang butuh political will yang kuat memperjuangkan Ranperda ini,” ucap Agunaswati.

FGD ini sendiri dipandu oleh Rizal Pauzi, Sekretaris KNPI Maros. Dari pandangan peserta, Ranperda ini sudah layak diajukan ke DPRD. Adapun hasil dari FGD ini akan diserahkan ke DPRD dan Dinas Perpustakaan dan Arsip Maros.(*)

Klik untuk komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terpopuler