Oleh : Devi Nurmah Wani (Mahasiswi Akuntansi Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia)
SIMAKBERITA.COM – Virus yang menyebabkan melambungnya harga masker dipasaran hingga ratusan persen sanggat memperihatinkan. Banyak orang yang melakukan tindakan mengambil keuntungan berlebihan.
Yang dilakukan oleh pelaku usaha atau distributor tertentu merupakan tindakan menurut Undang-undang persaingan usaha yang tidak sehat.
Tindakan mengambil untung yang berlebihan adalah hal yang dilarang. Untuk mengantisipasi penimbunan masker dan keperluan pribadi aparat polri perlu melakukan operasi secara serentak diseluruh wilayah Indonesia untuk menyelidiki orang atau perusahaan yang menimbun masker dan hand sanitizer.
Karena banyak orang yang memanfaatkan kepanikan warga untuk menyimpan masker dalam jumlah banyak dan menaikan harga secara tidak wajar. Dalam masalah ini mengakibatkan terjadinya kelangkaan masker.
Diketahui, masker maupun hand sanitizer mendadak langka dipasaran di tengah kasus virus corona yang ditemukan di Indonesia. Kondisi itu diduga lantaran adanya oknum yang menimbun masker, hingga membuat harga benda–benda tersebur sangat mahal.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo telah memerintahkan Kapolri Jendral Idham Azis untuk menangkap penimbun masker. Ada beberapa penyebab terjadinya kelangkaan.
Meskipun demikian kelangkaan merupakan suatu hal yang tidak bisa dipungkiri karena memang semua manusia memiliki kebutuhan mendasar. Tapi bukan berarti kelangkaan tidak bisa diatasi.
Seperti yang terjadi di sekarang ini. Akibat virus Covid-19 orang berlomba lomba untuk mendapatkan masker dan keperluan lainnya. Meskipun harga relativ lebih tinggi dari yang sebelumya.
Yang awalnya hanya berkirsar Rp 20.000 per box sekarang menjadi Rp 175.000 – Rp 200.000. dari kejadian ini bagaimana seharusnya mengatasi kelangkaan persediaan masker, hand sanitizer dan keperluan lainnya.
Yang pertama harus bijaksana dalam memanfaatkan masker yang sangat terbatas. Berperilaku hemat dan sebaiknya digunakan secara baik.
Perilaku hemat dan efesien sangat diperlukan untuk kelangkaan masker dan keperluan lainnya. Contohnya seperti tidak setiap hari menggunakan masker dan menggunakan masker hanya ditempat – tempat yang sudah di anggap zona merah. Karena jika kita merasa badan mersasa sehat dan tidak ada gejala apa–apa tidak perlu menggunakan masker. Karena masker digunakan saat kita kurang enak badan.
Yang kedua melakukan eksplorasi, melakukan eksplorasi atau pencarian terhapat sumber daya alam baru yang belum pernah diketahui. Jika ditarik ke dalam masalah yang kita hadapi sekarang.
Menggunakan masker tidak harus menggunakan masker yang pada umumnya. Kita bisa membuat masker dari kain dan yang lainya. Yang berbahan lembut dan dapat untuk bernafas sudah bisa untuk pengganti masker.
Hand sanitizer juga dapat membuat sendiri dirumah, bahan utama pembuatan hand sanitizer adalah alkohol dan dicampurkan dengan tumbuhan lidah buaya lalu diberi pengharum agar menyerupai.
Lalu seperti keperluan pribadi lainya misalkan temulawak , jahe, sere dan sebagainya. Jika semua yang ada dipasar sudah menjadi langka bisa mengkonsumsi obat–obatan yang herbal didalam kemasan, contohnya tolak angin
Karena didalam kemasan tolak angin terdapat obat-obatan herbal yang banyak di cari dan mengakibatkan kenaikan harga. Hal ini merupakan langkah yang bisa menjadi alternativ untuk jangan pendek.
Yang ketiga memanfaatkan kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi bisa dimanfaatkan bisa mengatasi kelangkaan persediaan masker dan keperluan lainnya. Untuk saat ini penyebaran positif virus corona di Indonesia terbesar terdapat di DKI Jakarta.
Kemajuan teknologi ini lah yang bisa dilakukan untuk mengatasi kelangkaan. Jenis-jenis teknologi canggih misalnya toko online, dari toko online kita biasa mengakses semua distributor distributor di Indonesia untuk mencari stok masker yang masih tersedia, dan bahkan mungkin lebih murah. Dan kita tidak perlu membeli atau menyetor persediaan masker di rumah. Karena akan menimbulkan permasalahan dengan peraturan perdagangan yang ada di Indonesia.
Yang keempat daur ulang, daur ulang adalah suatu proses utnuk memanfaatkan kembali bahan atau residu yang sudah digunakan tetapi masih bisa digunakan lagi. Misalnya masker kain yang merupakan masker pengganti.
Masker kain dapat di cuci dan dikeringkan lagi dan masih dapat digunakan seperti sebelumnya. Jadi tidak perlu menggunakan masker yang langka dan sekali pakai. Karena penggunaan masker kain sangat mengatasi persediaan masker yang sudah langka.
Karena pada dasarnya pemanfaatan kembali barang yang masih berfungsi dan layak yang tidak terpakai oleh konsumen yang lain. Pemanfaatan kembali atau daur ulang bisa mengurangi tingkat ekploitas terhadap sumber daya alam sehingga kelangkaan bisa diperlambat atau dicegah.
Demikian beberapa penyebab dan cara mengatasi kelangkaan masker dan keperluan lainnya yang dikarenakan virus Covid-19. Meskipun ada berbagai cara, sebaiknya kita bijaksana dalam menggunakan dan juga pemanfaatan masker dan keperluan lainnya agar tetap bisa dinikmati untuk masa-masa yang akan datang.