Terhubung dengan kami

Opini

Wisata Trend di Medsos, Bagaimana Taman Purba Batu Pake Gojeng Sinjai?

Dipublikasikan

pada

SIMAKBERITA.COM, SINJAI – Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) sangat berdampak di berbagai sektor yakni sektor pendidikan, sektor ekonomi hingga sektor wisata di Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan.

Upaya Pemkab Sinjai dimulainya aktivitas atau adaptasi kebiasaan baru, di tengah pandemi wabah Covid-19, sejumlah objek wisata dibuka sejak 20 Agustus lalu, seperti objek wisata Hutan Mangrove Tongke-Tongke, Kecamatan Sinjai Timur termasuk objek wisata Taman Purba Kala Gojeng yang terletak di Sinjai Utara.

Pemerintah kembali berupaya membangkitkan sektor pariwisata. Pemerintah pun membuka secara bertahap sejumlah kawasan pariwisata dengan diterbitkannya Peraturan Bupati Sinjai nomor 27 tahun 2020 tentang penerapan protokol kesehatan dalam pencegahan dan pengendalian wabah penyakit Covid-19.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sinjai, (14/10/2020) Haerani Dahlan, saat ditemui di kantornya, mengatakan untuk PAD, target yang kita harapkan berjalan sesuai waktunya.

“Mudah-mudahan dalam waktu tiga bulan ke depan seluruh target penerimaan kita untuk PAD seluruh objek wisata bisa tercapai,” harapnya.

Dijelaskan, geliat wisata dalam adaptasi kebiasaan baru saat ini adalah hal yang dinantikan masyarakat atau wisatawan. Terbukti trend di media sosial (Medsos) hampir semua objek wisata ramai dikunjungi.

“Kalau trendnya yang paling ramai saat ini adalah objek wisata Pantai Mallenreng, mungkin karena momentnya dibuka pas setelah penerapan adaptasi kebiasaan baru,” ujarnya.

Dihimbau kepada seluruh masyarakat yang sedang berwisata untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan Covid-19. Apalagi, seluruh objek wisata yang dikelola Pemerintah Daerah Kabupaten Sinjai telah dilengkapi sarana protokol kesehatan.

“Semua petugas sudah kami bekali dengan masker, handscoon. Kemudian untuk pengunjung kami siapkan tempat cuci tangan,” tandas Haerani.

Kepala Dinas parawisata dan kebudayaan mengungkapkan bahwa pihaknya terbatas anggaran untuk membenahi fasilitas/prasarana witasata.

“Padahal itu yang bisa menarik wisatawan, apalagi sekarang anggaran dipangkas karena adanya pandemi Covid 19,” ungkap Haerani Dahlan.

Bagaimana dengan Taman Purba Batu Pake Gojeng merupakan tempat wisata dan punya sejarah yang mengandung cerita rakyat yang terjadi secara turun temurun dan wisatawan berkunjung hanya sekitar 30 an perhari..?

Seorang pengunjung yang bernama Suntana sempat ditemui wartawan di dekat Batu Pake Gojeng yang berasal dari Pulau Dewata Bali, menurutnya bahwa ini harus dibenahi dan ditata dengan baik seperti pagar tempat yang disakralkan dan tempat yang mempunyai nilai budaya yang bisa dipertahankan.

“Tempat ini masih perlu ditata, misalnya itu pagarnya harus dirapikan dan tamannya masih perlu ditambah. Apalagi saya lihat tempat ini punya nilai dan buat anak yang masih sekolah untuk mengenal atau belajar budaya dan alam yang seharusnya pemerintah banyak melakukan pembenahan,” himbau Suntana.

Sementara Hendra seorang petugas yang sempat ditemui, menyatakan bahwa tempat ini bisa dirubah, karena benda bersejarah itu di atas dan kalau sekitar di bawah juga bisa.

“Adapun wisatawan selama pendemi covid hanya yang berkunjung di sini sekitar 30 orang perhari,” ungkap Hendra.

Ketua Aliansi Pemantau Kinerja Aparatur Negara(APKAN) RI Andi Baso Lolo Sufu S.sos. minta agar pemda Sinjai membangun Fasilitas wisata melalui Dana Corporate Social Responsibility (CSR).

“CSR ini mengandung arti pendekatan bisnis dengan memberikan kontribusi terhadap pembangunan yang berkelanjutan dengan memberikan manfaat ekonomi, sosial dan lingkungan bagi seluruh pemangku kepentingan,” tutur Andi Baso. (*/Dzoel)
Editor : Anas

Klik untuk komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terpopuler