Terhubung dengan kami

Opini

Mari Dekatkan Diri pada Allah

Dipublikasikan

pada

Oleh: Odjie Mahmud, S.E,. M.M, (Struggle Of Economic Students Study Club

SIMAKBERITA.COM – Kedekatan manusia dengan Allah SWT tidak muncul tiba-tiba, tetapi melalui proses. Seperti hubungan antara dua orang manusia yang saling mencintai. Pada awalnya tidak saling mengenal, tetapi dengan intensitas pertemuan yang makin sering dari waktu ke waktu maka akan timbul rasa kasih sayang yang kemudian menimbulkan pemahaman ‎‎dan pengenalan terhadap diri masing-masing. Rasa kasih sayang yang timbul lambat laun akan ‎‎menimbulkan rasa cinta, seperti kata pepatah “Tak kenal maka tak sayang.”

Demikian halnya apabila manusia ingin lebih mendekatkan diri kepada Allah, maka manusia harus belajar mengenal Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Kadang dalam menjalani kehidupan, manusia tidak pernah luput dari permasalahan dan cobaan. Apakah dengan ujian itu akan menjadi lupa kepada Allah atau akan lebih mendekatkan diri. Ketika manusia sudah berusaha mendekatkan dirinya pada Allah, maka Allah akan mendekat pula kepada hambanya.

Dari Anas r.a. berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Bila seorang hamba mendekat kepada-Ku (Allah) sejengkal, maka Aku mendekat kepadanya sehasta. Bila dia mendekat kepada-Ku sehasta, maka Aku akan mendekatinya sedepa. Dan bila dia mendekatiku dengan berjalan, maka Aku mendekatinya dengan berlari.“ (HR Bukhari). Inilah yang dimaksud dengan taqarrub ila Allah.

Allah memperkenalkan dirinya dengan berbagai cara. Kadangkala kita meminta kepadanya padahal semua sudah kita dapatkan. Apabila Allah memberikan anugerah kepada kita, Allah memperkenalkan dirinya dengan belas kasihnya kepada kita dan apabila Allah tidak memberikan anugerah itu Allah memperlihatkan kekuasaan.

Dengan kondisi itu Dia memperkenalkan diri-Nya, hanya kita yang terlalu sibuk mengurusi dunia. Cukup sederhana tapi selama ini kita kurang mengerti apa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, tahunya hanya memohon tanpa tafakur semenit pun.

Saya mengutip pesan dari salah satu tokoh tarekat terkemuka di dunia, yaitu Syekh Ibnu Atha’illah As-Sakandari dalam Kitab Al-Hikam: “Janganlah terus menerus meminta rezeki kepada-Nya, itu terlalu kecil. Cobalah minta kedekatan-Nya.”

Apabila kita bermohon kepada-Nya lalu diterima, Allah memperkenalkan diri dengan jamaliah-Nya. Yang dimaksud jamaliyah adalah sifat-sifat yang berisi keindahan dan kelembutan Allah.

Dan apabila kita bermohon kepada-Nya lalu tidak diterimanya, Allah memperkenalkan diri dengan jalaliah-Nya, yaitu sifat-sifat keagungan dan kebesaran Allah SWT.

Di sinilah kita dituntun, Allah memperkenalkan dirinya kepada kita dengan kelembutaan atau kebesaran-Nya.

Kadang kita merasa kecewa kepada Tuhan sebab hal yang kita minta lari dari kenyataan. Seandainya kita memperoleh pengetahuan hikmah di balik penolakan permohonan, maka pengatahuan itu jauh lebih nikmat ketimbang seluruh permohonan itu terkabulkan.

Rumi berkata, “Ketidaktahuan adalah penjara Allah, pengetahuan adalah istana-Nya”. Yakinlah pasti kita pernah merasakan itu, Allah tidak mengabulkan apa yang kita minta tapi rasa kepuasan dan kebahagian itu ada.

Seandainya permintaan itu terkabulkan belum tentu juga kita merasakan kepuasan dan kebahagian seperti itu.

Orang yang didatangi dengan sifat jamaliahnya Tuhan tidak pernah merasakan susah dan menderita, biasanya orang seperti itu sulit mendaki sebab termanjakan oleh situasinya sendiri.

Orang yang banyak berhasil itu orang-orang yang diberi pengalaman pahit. Pengalaman pahit bisa melahirkan kehidupan yang indah, tapi pengalaman manis di masa awal itu menjanjikan kepahitan hidup di akhir. Inilah rumus kehidupan.

Semakin banyak rezeki yang Allah beri maka harus lebih banyak lagi sujud, ruku’, dan puasa sebagai tanda kehambaan diri kita.

Sebagai hamba, saling mengingatkan dan saling mendoakan adalah bagian dari adab persaudaraan. Saya mengakhiri tulisan sederhana ini dengan mengutip kembali pesan dari Ibnu Atha’illah, “Penolakan dari Allah merasakan pedih bagimu, lantaran engkau tidak mengerti arti dari penolakan itu.”

Klik untuk komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terpopuler