SIMAKBERITA.COM, MAKASSAR – DR. H. Ajiep Padindang, SE., MM., bekerjasama dengan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP-UPRI) Giat melaksanakan Diskusi Terarah, Bertempat di Aula FKIP-UPRI Makassar, Kamis (22/10/2020) Pukul 10.00-12.00 Wita.
Dalam diskusi kali ini mengangkat Tema “Transformasi Pembelajaran Model Daring (Online) dalam Sistem Pendidikan Nasional”.
Dalam Diskusi ini turut dihadiri oleh Rektor UPRI Makassar, Dr. H. Abd.Azis, Dp. SH., MH., Wakil Rektor I UPRI, Dr. H. M. Tahir Gani, SE., M.Si., Wakil Rektor III UPRI Drs. Firdaus Anas, M.Si. dan Dekan FKIP UPRI Makassar, Dr. H. Abdul Wahab, M.Si., dan Moderator, Dr. H. Rivai Mana, M.Si. bersama para civitas Akademika FKIP UPRI Makassar.
Dalam materi Diskusi Tersebut menjelaskan secara rinci bahwa Di masa Pandemi Covid-19, pola pembelajaran yang lazim selama ini, telah diubah menjadi pola pembelajaran digital atau biasa disebut juga dengan pembelajaran Daring. Hal ini memacu para pendidik untuk tidak Gaptek (Gagap Teknologi), melainkan harus mampu beradaptasi dengan situasi dan mau tidak mau harus berinovasi diri agar melek teknologi dan tidak ketinggalan dalam bidang IT, namun demikian, apapun yang terjadi, kita harus tetap survive, sembari beradaptasi dengan perubahan yang terjadi yaitu New Normal.
Transformasi Model Pembelajaran kenyataan menunjukkan bahwa di Era Pandemi Covid-19, pendidikan, telah mengalami transformasi dari konvensional ke sistem digital. Sistem pendidikan yang sehat selayaknya dapat memahami zamannya dan berusaha memenuhi tuntutan-tuntutan yang ada pada zaman tersebut, termasukjuga perubahan zaman yang akan datang.
Pendidikan dewasa ini harus dapat beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang ada, termasuk. adanya perubahan kebiasaan karena keadaan dunia yang mengalami pandemi Covid-19.
Dalam tataran mikro, khususnya dalam proses pendidikan yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi dan pembelajaran di kelas yang dilaksanakan oleh Dosen, kenyataan tersebut, menuntut bahwa Perguru Tinggi dan Dosen harus melakukan perubahan pola dan Sistem pembelajaran.
Lebih lanjut dijelaskan, bahwa Perguruan Tinggi, Dosen dan Mahasiswa mengalami dinamika perubahan pola pembelajaran yang baru tersebut disebut Transformasi Pembelajaran. Pembelajaran yang sebelum pandemi dilakukan dengan tatap muka, setelah ada pandemi dilakukan dengan pembelajaran jarak jauh, baik dengan sistem daring maupun luring Media pembelajaran yang sebelum pandemi didemonstrasikan secara langsung, setelah pandemi dilakukan dengan pemanfaatan media berbasis Teknologi Informasi Banyak perubahan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran, sehingga menenuntut Perguruan Tinggi dan Dosen harus kreatif dalam mengeluarkan ide dan gagasan.
Adapun Tujuan utamanya adalah mahasiswa tetap terfasilitasi untuk mengembangkan seluruh potensi dalam dirinya, meski tidak hadir di kampus.
Kini Pembelajaran sistem daring yang memerlukan perangkat teknologi gadget menjadi persoalan Jika satu Keluarga memiliki sejumlah anak yang tersebar di semua jenjang pendidikan, sementara penghasilan Keluarga terbatas Karenanya sistem daring akan sangat memberatkan.
Dengan diberlakukannya sistem daring secara mendadak, tentu banyak persoalan yang menyertai keberlakuan sistem ini. Bahkan Penguasaan teknologi yang belum merata. Ini harus kita akui secara jujur dan tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi.
Namun masih banyak yang belum semua mereka menguasai aplikasi program yang diperlukan untuk mengembangkan daring.
Prinsip-prinsip dasar di atas hanya mau menegaskan bahwa peserta didik adalah subjek pendidikan itu sendiri. Sebagai Subjek artinya peserta didik harus aktif mencari tahu.
Dan harus aktif melakukan sesuatu, aktif menjadi sesuatu, dan aktif belajar bersama.
Sementara pendidik hadir sebagai sosok yang mendorong mendamping, memfasilitas tanpa harus menekan, mendikte, dan menceramah.